SELAMAT DATANG DI BLOG IMAMEDU.

Senin, 27 September 2010

Ada BOS, Ada Sekolah Unggulan, Wujud Inkonsistensi Negara

Dr. Saharuddin Damin, SH, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam penyediaan fasilias pendidikan sebagai wujud pelaksanaan amanah UUD 1945 masih tidak konsisten. Disatu sisi pemerintah menggulirkan program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang memungkinkan adanya sekolah gratis, disisi lain pemerintah menggulirkan adanya Sekolah Unggulan. “Sekolah unggulan inilah bentuk dari paradigma pasar, padahal di negara maju termasuk Amerika Serikat saja, tidak ada sekolah unggulan” terang Saharuddin.
Di depan peserta Konferensi Pimpinan Wilayah (KONPIWIL) IkatanPelajar Muhammadiyah (IPM) Se- Indonesia di Kompleks Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Nusa Tenggara Barat, Saharuddin menerangkan bahwa penambahan embel-embel unggulan inilah yang membentuk kecenderungan sosial di masyarakat bahwa sekolah unggulan ini adalah tempat “menyulap” orang pintar. “Dengan stigma tempat menyulap orang pintar inilah, maka keberadaan sekolah yang sebenarnya akan hilang, sekalipun ada BOS” terangnya. “Justru di situlah akan melahirkan kubangan baru, orang yang sekolah di sekolah biasa akan minder dan susah berkembang, karena merasa bukan sekolah unggulan” lanjutnya kemudian.
Saharuddin kemudian mengamil kasus dari riwayat Albert Einstein. “Einstein itu dulu bukan orang yang dari awal menjadi juara kelas, bahkan juga pernah tinggal kelas, namun dia mati-matian untuk menemukan rumus” kisahnya. “Artinya seseorang itu memiliki bakat yang sama dalam hal otak, bakat yang sama dalam hal kepintaran, namun dalam pengelolaannya seseorang bisa tumpul karena faktor eksternal seperti pengaruh lingkungan dan faktor internal, yaitu kondisi psikologis dan motivasi.”paparnya kemudian.
“Itu paradigma pasar yang berimbas pada pengelolaan pendidikan”. Karena paradigma tersebut, anehnya dalam penentuan kelulusan di buat standard yang sama. Cara mendidiknya ada perbedaan, tapi lulusnya di buat syarat yang sama. Dalam kelulusan tersebutpun juga masih ada masalah pula.
Muhammadiyah.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Pengikut

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *